6 September 2013

kisah seorang teman yang malang

sakitkah? pedihkah?
adakah kau berarti untuknya? tak ada!
bahkan sebutir pasir pun kau tak ada artinya!
lalu apa lagi yang kau harapkan? memang tak seharusnya seperti ini. apalagi?
ya. aku mengerti. semua sudah terlambat! hatimu telah tertambat!
bahkan untuk mengais kepingan masa lalumu? benarkah ia telah menancap begitu dalam?
rajungan! malang nian nasibmu! mencari harapan yang sia-sia. terseok-seok meyakininya.
jika aku jadi kau, aku akan kembali ke jalan setapakku yang aman dan menyenangkan. bernyanyi lagu bahagia.
lihat dirimu! kuyu dan layu! tak ada gairah dan cahaya.
maka, biarkan ia. hapuskan saja lembar-lembar kotor itu. bila perlu, beli yang baru!
isi dan penuhi lagi! dan berteriaklah, betapa berartinya dirimu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar